Burung Gagak Pembawa Keselamatan
Diceritakan ada seorang saudagar yang sedang dalam perjalanan dihadang oleh segerombolan perampok. Harta benda yang dimilikinya dirampas tampa tersisa.
Perampok itu bukan hanya merampas tapi menyiksa saudagar dengan mengikat kedua tangan dan kakinya, tiada daya untuk melawan yang dilakukan hanyalah pasrah kepada Allah, karena jika melawan hanya akan sia-sia belaka sebab perampok itu jumlahnya puluhan orang.
Saudagar tersebut kebetulan adalah seorang mukmin yang penuh keyakinan dan keimanan kepada Allah, yang dilakukannya cuma pasrah bertawakal pada Allah. Hanya Allah yang sanggup memberi pertolongan kepadanya dalam keadaan seperti itu.
Setelah saudagar itu diikat tangan dan kakiknya kemudian disered tubuhnya ke tepi hutan, ditinggalkanlah dia seorang diri ditepi hutan dengan keadaan kaki dan tangan terikat tergeletak di atas tanah, yang mana tujuan perampok itu agar saudagar tersebut akan mati kelaparan atau mati dimakan binatang buas.
Tapi Allah tidak akan membiarkan seorang hamba yang selalu beribadah berharap pertolongan dari Allah dengan keimanan dan keyakinan. Bukan hanya sekedar dimulut, akan tetapi ditanamkan dalam hati.
Disaat yang kritis seperti.itu dengan takdir Allah datanglah seekor burung gagak hinggap.di atas dadanya membawa sepotong makanan dipatuknyalah saudagar itu dan dimasukkan ke dalam mulut saudagar makanan tersebut, dikunyalah makanan tersebut dan ditelannya.
Bersyukurlah ia kepada Allah,.bahwa kiranya dimikianlah Allah memberi pertolongan kepadanya dari arah yang tidak disangka-sangka. Dengan begitu saudagar itu tidak mati kelaparan, sebab setiap harinya burung gagak penolong itu membawakan makanan kepadanya.
Kurang lebih sekitar lima belas hari ia tergeletak di tepi hutan dengan aman, tanpa ada binatang buas yang datang membahayakan nyawanya siang dan malam.
Kebetulan juga di saat yang bertepatan Sultan Ibrohim bin Ad'ham sedang berburu dihutan tersebut. Maka saat Baginda Sultan beristirahat dan hendak makan roti, tiba-tiba datanglah seekor burung gagak menyambar roti milik sultan yang sedang dipegang ditangannya lalu dibawa terbang.
Baginda Sultan Ibrohim jadi merasa heran terhadap perilaku burung gagak itu yang begitu berani menyambar roti meski sedang dipegangnya. Dalam hati baginda munculah rasa penasaran.
Seketika itu juga Baginda naik diatas pelana kudanya kemudian mengejar burung gagak yang mengambil roti miliknya. Terus membuntuti ke manapun burung itu terbang hingga hinggap pada pohon di tepi hutan lalu menjatuhkan roti dari paruhnya.
Melihat kejadian itu baginda merasa heran, lalu mendatangi pohon itu. Maka setelah Baginda sampai di bawah pohon itu apa yang dilihatnya membuat kaget.
Ternyata ada seorang yang sedang tergeletak, tidak lain dan tidak bukan adalah saudagar tadi dalam keadaan kaki dan tangan masih terikat. Baginda turun dari.kudanya segera memberi pertolongan dan melepaskan tali ikatannya.
Saudagar itu mengucapkan rasa syukur kepada Tuhan dan tidak luapa berterimakasih pada burung gagak dan pada baginda yang telah memberi pertolongan kepadanya, kemudian saudagar itu menceritakan peristiwa yang dialaminya dari awal hingga akhir.
Setelah mendengar berita yang sangat miris tersebut Sultan Ibrahim merasa iba dan terharu sekali dalam hatinya. Kemudian Sultan memberikan harta yang cukup lumayan kepada saudagar untuk dijadikan sebagai modal usaha. Saudagar tidak lupa kembali mengucapkan rasa syukur dan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya pada kebaikan.hati baginda sultan Ibrahim.
Selesai.
Pembaca yang budiman begitulah cara Allah memberi Rizki kepada hambanya yang tetap taat dan tawakal kepada-Nya. disertai juga dengan iman dan keyakinan yang sebesar-besarnya atas pertolongan Allah. Serta tidak berputus asa dalam keadaan apapun sekalipun teramat sulit.
Sumber cerita : Halaman Facebook Bameswara
Post a Comment for "Burung Gagak Pembawa Keselamatan"