Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Etika Islam Agar Terhindar Dari Wabah Virus Corona (Covid-19)

Assallamuallaikum warahmatullahi wabarakatuh...


Sahabat semua yang semoga senantiasa dalam keadaan sehat baik itu sehat jasmani maupun sehat rohani, Pertama-tama mari tidak lupa kita mengucapkan syukur yang sebesar-besarnya atas nikmat dan karunia yang diberikan Allah kepada kita semua, semoga kita selalu memperoleh nikmat iman, dan nikmat kesehatan lahir batin. Aamiin

Sahabat saat ini saudara-saudara kita diseluruh dunia sedang menghadapi suatu peristiwa yang sangat menyentuh hati kita semua, Bahkan mungkin hal ini merupakan musibah terbesar yang dialami hampir seluruh penduduk bumi di era milenial. Musibah ini berawal dari Wuhan suatu nama daerah di Cina, penyebaran musibah ini diakibatkan oleh suatu virus pendemi baru, pendemi ini mampu menular dengan cepat kepada siapapun baik hewan maupun manusia. Badan kesehatan dunia WHO menetapkan pendemi baru ini dengan sebutan Covid-19 (Corona Virus).

Sejak tanggal 31 Desember 2019 hingga saat ini tanggal 01 April 2020 tercatat hampir 845.526 Positif terinfeksi virus Covid-19, Meninggal 41.429, dan sembuh 176.504 di seluruh dunia. (Sumber dari  www.worldometers.info/coronavirus) dan dapat dipastikan jumlahnya akan meningkat jika tidak kita cegah penyebarannya secara bersama-sama. Untuk itu perlu kesadaran dari kita semua untuk berupaya memutus rantai penyebaran Covid-19, khususnya di Indonesia.

Adapun di artikel ini akan mencoba memberikan bagaimana etika Islam dalam mencegah penyebaran virus corona, serta hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan seorang muslim dalam menghadapi musibah ini. Berikut ini penjelasannya :

1. Berdoa minta perlindungan kepada Allah


Virus corona merupakan suatu wabah penyakit yang mungkin menakutkan bagi semua orang saat ini, virus tersebut juga mungkin sebuah tanda-tanda alam. Bahwa kita harus selalu banyak berdoa dan memohon apunan kepada Allah subahanallahu wa ta'ala, Sebagaimana dalam hadist disebutkan ketika pada zaman Rosulullah pernah terjadi sesuatu penomena alam yang mengejutkan Rosulullah yakni gerhana matahari, beliau sangat takut akan terjadi kiamat hingga beliau menuju masjid.

Hadist Riwayat Abu Masud Al-anshari ra, ia berkata : "Rosulullah Shalallahu alaihi wasalam bersabda : Sesungguhnya matahari dan rembulan adalah dua tanda diantara tanda-tanda kebesaran Allah. Dengan keduanya Allah membuat rasa takut kepada hamba-hamba-Nya. Keduannya tidaklah terjadi gerhana karena kematian seseorang manusia. Karena itu bila kalian melihatnya, Shalat dan berdoalah kepada Allah sampai hilang yang menakutkan kalian.'' ( Sahih Muslim No. 1516)

Dari penomena hadist diatas meskipun tidak ada kaitannya dengan sebuah wabah virus melainkan sebuah matahari atau bulan, tapi baik ketakutan yang diakibatkan oleh virus maupun ketakutan yang ditimbulkan oleh Matahari dan bulan atau kejadian apapun tanda-tanda kejadian alam yang membuat hati kita merasa cemas dan takut, Maka bersegeralah untuk meminta pertolongan kepada Allah dengan banyak berdoa kepada-Nya.

2. Menjaga kebersihan diri (Menjaga Wudhu)


Menjaga kebersihan diri merupakan sesuatu yang diajarkan Rosulullullah Shalallahu alaihi wasalam. etika seorang muslim harus menjaga kebersihan dirinya, karena kebersihan sebagian daripada iman. Menjaga kebersihan diri itu suatu keharusan yang harus dilakukan seorang muslim, karena saat seorang muslim hendak menegakan tiang agama yaitu mendirikan sholat harus terlebih dahulu membersihkan diri dari segala hadas pada tubuh salah satunya dengan berwudhu. Berwudhu memiliki banyak manfaat dalam kesehatan salah satunya mungkin dapat menjauhkan kita dari penyakit atau bakteri/virus yang menempel pada tubuh kita termasuk tangan, mulut, hidung, wajah rambut, telinga kaki.

Selain menjaga wudhu, Rosulullah juga mengajarkan mandi wajib atau mandi sunah, mandi yang sebaiknya dilakukan sekurang-kurangnya dua kali sehari. Berikut niat ketika kita hendak mandi, "Nawaitu ghuslal lirobil hadatsil akbari fardulillahi ta'ala'' artinya ''Niat saya mandi wajib untuk menghilangkan hadas bersar fardu karena Allah ta'ala''

Etika lain terkait kebersihan diri  lainnya yaitu ketika seorang muslim bersin, batuk atau menguap hendaknya menutup mulut baik dengan tangan ataupun dengan kain kecil yang bersih.

3. Memakan-makanan yang halal (Sehat)


Etika selanjutnya agar terhindar dari virus atau penyakit, islam menganjurkan kepada setiap pemeluknya untuk senantiasa menjaga apapun yang mereka makan maupun minum, makanan dan minuman yang boleh dimakan oleh seorang muslim harus makanan yang halal makanan haram tidak boleh dimakan selagi masih ada makanan yang halal. Makanan-makanan yang halal sudah pasti selain rasanya yang nikmat juga mampu memberikan kesehatan pada tubuh.

4. Berolah raga secara teratur.


Berolah raga juga termasuk sesuatu yang diajarkan Rosulullah kepada umatnya, menjaga kesehatan membuat tubuh kita menjadi lebih bugar dan lebih bersemangat menjalani aktivitas sehari-hari, olah raga yang sangat digemari Rosulullah diantarannya olah raga lari, olah raga gulat, olah raga memanah, dan olah raga berkuda.

5. Istirahat yang cukup


Etika berikutnya yang tidak kala penting lagi bagi seorang muslim agar terhindar dari wabah virus covid-19 yaitu selalu memberikan tubuh untuk beristirahat yang cukup, karena tubuh manusia juga membutuhkan istirahat dari segala rutinitas. Bahkan hal ini disinggung oleh Allah secara langsung dalam firmannya, "Dialah yang menjadikan malam bagimu agar kamu beristirahat padanya dan menjadikan siang terang-benderang. Sungguh yang demikian itu terdapat tanda-tanda (Kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar (Mendengar ayat-ayat Allah).'' (Quran Surat Yunus ayat 67)

6. Menjalankan perintah ulil amri diantara kalian.


Etika seorang muslim yang terakhir agar terhindar dari virus corona (Covid-19) yaitu agar senantiasa mengindahkan apa yang diperintahkan ulil amri (Pemimpin) selagi apa yang diperintahkan itu baik, maka sudah seharusnya ditaati. Terkecuali jika apa yang diperintahkan oleh ulil amri (Pemimpin) itu sesuatu yang tidak baik maka tidak wajib ditaati, bahkan bukan hanya kepada ulil amri (Pemimpin) pada perintah orang tua sekalipun jika perintah itu tidak baik maka tidak wajib untuk dilaksanakan. Sebagaimana ketika Nabi Ibramim disuruh untuk berhrnti berdakwah dijalan Allah oleh ayahnya Nabi Ibrahim menolaknya dengan cara yang halus dan penuh hikmah.

Pemerintah menganjurkan agar kita senantiasa membersihkan diri sering mencuci tangan dengan sabun, melakukan sosial distracing (jaga jarak), melakukan kerja dirumah, belajar dirumah, dan Ibadah untuk sementara dirumah terlebih dahulu. Maka jika hal itu baik niatnya untuk memutus rantai penyebaran virus corona, sudah sepatutnya etika islam atau etika seorang muslim yang baik mentaatinya. Sekian saja ulasan dari artikel ini, kurang lebihnya mohon maaf. Dan apabila ada kesalahan atau kata yang kurang berkenan penulis mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya. Wasallamuallaikum warahmatullahi wabarakhatuh. Wallahu alam bisowab...


Salam hangat....

Penulis





Post a Comment for "Etika Islam Agar Terhindar Dari Wabah Virus Corona (Covid-19)"