KISAH NABI IDRIS A.S
Nasab lengkap Nabi Idris adalah Idris bin Yarid bin M Mahlail bin Qoinan bin Anusy bin Syit bin Adam AS. Nabi Idris merupakan Nabi Kedua setelah Nabi Adam AS. Al-Quran tidak menceritakan panjang lebar tentang jalannya cerita Nabi Idris, akan tetapi telah menyebutkan tentang kedudukan Nabi Idris ini adalah seorang yang telah diangkat drajatnya oleh Allah SWT dengan drajat yang sangat luhur.
Nabi Idris adalah orang yang pertama kali pandai dan mengajarkan kepada dunia ini tentang jahit menjahit , menata pakaian, model,dan falak, tulis menulis dengan pena. Nabi Idris memberi peranan yang sangat penting kepada dunia hingga sekarang tentang model pakaian, penjahitan, ilmu falak, ilmu alam dan tulis menulis (Persurat kabaran) dan lain sebagainya.
Dalam hadist diceritakan ketika Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wasalam menghadap Tuhan Robuul izzati sewaktu isra mikraj naik ke langit, menerima perintah sholat, beliau baginda nabi bertemu dengan Nabi Idris di langit tingkat empat.
Dala Al-Quran telah disebutkan berkenaan dengan Nabi Idris :
Artinya : ''Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Idris (yang tersebut) di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi dan Kami telah mengangkatnya ke derajat yang tinggi" (Q.S. Maryam: 56-57)
Al-Quran menyebutkannya memiliki sifat sabar, benar dan mertabat yang tinggi. Berdasarkan ringkasan dari beberapa pendapat ulama tentang Nabi Idris ini ternyata Nabi Idris adalah orang yang pertama menerima wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril untuk memberikan petunjuk kepada keturunan Qabil agar mereka bersifat sabar akan kedurhakaan dan kekufurannya dan bertaubat bertaubat kepada Allah dan bertingkah laku dengan tuntunan syariat.
Al-Quran tidak menjelaskan secara mendetail tentang kenabian dan kehidupan Nabi Idris. Dalam kitab Tarikhul Hukama, disana diterangkan agak panjang dan jelas tentang riwayat kenabian dan kehidupan Nabi Idris AS. Inilah sebagian dari isi kitab tersebut :
"Para Hukama" berselisih pendapat tentang tempat kelahiran dan dibesarkannya Nabi Idris AS. Sekelompok dari mereka berpendapat bahwa Idris dilahirkan di Mesir, di daerah Munaf. Ia diberi nama Kurmus Al-Haramisah, berasal dari bahasa Yunani Armia,kemudian di istilahkan kedalam bahasa Arab menjadi (Hurmus). Menurut pendapat orang-orang Ibrani dia bernama Khunukh yang diarahkan menjadi Ukhnukh. Kemudian Allah SWT dalam kitab Al-Quran menamakannya Idris. Idris meninggalkan Mesir berkelana mengelilingi dunia. Kemudian kembali ke Mesir lagi serta Allah mengangkatnya menjadi Rosul ketika ia berusia 82 tahun. Kelompok lain mengatakan bahwa Idris dilahirkan dan dibesarkan di Babilionia.
Pada waktu kecil ia belajar ilmu kepada Syit(Syis) putra Nabi Adam. Setelah ia dewasa Allah menurunkan wahyu kenabian kepadannya, kemudian ia menjalankan tugas kenabiaannya melarang anak cucu Adam berbuat kerusakan, keonaran serta menentang ajaran Adam. Pengikut Nabi Idris hanya sedikit, karena kebanyakan orang menentangnya sehingga ia bersama pengikutnya meninggalkan mesir sampai wafat.
Idris bersama pengikut-pengikutnya menyeru untuk melakukan Amar makruf nahi mungkar dan taat kepada Allah sebagaimana dikatakan : "Bahwa dia (Idris) emnyeru untuk memeluk agama Allah betauhid, beribadah kepada Allah, membebaskan diri dari adzab Allah di akhirat dengan beramal salih di dunia, menganjurkan zuhud (hidup sedrhana) di dunia serta berlaku adil terhadap sesama, memerintahkan kaumnya untuk mengerjakan sholat sesuai denzakat harta gan ajarannya, dan menganjurkan jihad untuk melawan musuh-musuh agama mereka serta memerintahkan mereka dan memerintahkan mengeluarkan zakat harta benda untuk membantu orang-orang lemah."
Sekian, Wallahu'allam bisowab...
Nabi Idris adalah orang yang pertama kali pandai dan mengajarkan kepada dunia ini tentang jahit menjahit , menata pakaian, model,dan falak, tulis menulis dengan pena. Nabi Idris memberi peranan yang sangat penting kepada dunia hingga sekarang tentang model pakaian, penjahitan, ilmu falak, ilmu alam dan tulis menulis (Persurat kabaran) dan lain sebagainya.
Dalam hadist diceritakan ketika Nabi Muhammad Shallallahu'alaihi wasalam menghadap Tuhan Robuul izzati sewaktu isra mikraj naik ke langit, menerima perintah sholat, beliau baginda nabi bertemu dengan Nabi Idris di langit tingkat empat.
Dala Al-Quran telah disebutkan berkenaan dengan Nabi Idris :
Artinya : ''Dan ceritakanlah (hai Muhammad kepada mereka) kisah Idris (yang tersebut) di dalam Al-Quran. Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang Nabi dan Kami telah mengangkatnya ke derajat yang tinggi" (Q.S. Maryam: 56-57)
Al-Quran menyebutkannya memiliki sifat sabar, benar dan mertabat yang tinggi. Berdasarkan ringkasan dari beberapa pendapat ulama tentang Nabi Idris ini ternyata Nabi Idris adalah orang yang pertama menerima wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril untuk memberikan petunjuk kepada keturunan Qabil agar mereka bersifat sabar akan kedurhakaan dan kekufurannya dan bertaubat bertaubat kepada Allah dan bertingkah laku dengan tuntunan syariat.
Al-Quran tidak menjelaskan secara mendetail tentang kenabian dan kehidupan Nabi Idris. Dalam kitab Tarikhul Hukama, disana diterangkan agak panjang dan jelas tentang riwayat kenabian dan kehidupan Nabi Idris AS. Inilah sebagian dari isi kitab tersebut :
"Para Hukama" berselisih pendapat tentang tempat kelahiran dan dibesarkannya Nabi Idris AS. Sekelompok dari mereka berpendapat bahwa Idris dilahirkan di Mesir, di daerah Munaf. Ia diberi nama Kurmus Al-Haramisah, berasal dari bahasa Yunani Armia,kemudian di istilahkan kedalam bahasa Arab menjadi (Hurmus). Menurut pendapat orang-orang Ibrani dia bernama Khunukh yang diarahkan menjadi Ukhnukh. Kemudian Allah SWT dalam kitab Al-Quran menamakannya Idris. Idris meninggalkan Mesir berkelana mengelilingi dunia. Kemudian kembali ke Mesir lagi serta Allah mengangkatnya menjadi Rosul ketika ia berusia 82 tahun. Kelompok lain mengatakan bahwa Idris dilahirkan dan dibesarkan di Babilionia.
Pada waktu kecil ia belajar ilmu kepada Syit(Syis) putra Nabi Adam. Setelah ia dewasa Allah menurunkan wahyu kenabian kepadannya, kemudian ia menjalankan tugas kenabiaannya melarang anak cucu Adam berbuat kerusakan, keonaran serta menentang ajaran Adam. Pengikut Nabi Idris hanya sedikit, karena kebanyakan orang menentangnya sehingga ia bersama pengikutnya meninggalkan mesir sampai wafat.
Idris bersama pengikut-pengikutnya menyeru untuk melakukan Amar makruf nahi mungkar dan taat kepada Allah sebagaimana dikatakan : "Bahwa dia (Idris) emnyeru untuk memeluk agama Allah betauhid, beribadah kepada Allah, membebaskan diri dari adzab Allah di akhirat dengan beramal salih di dunia, menganjurkan zuhud (hidup sedrhana) di dunia serta berlaku adil terhadap sesama, memerintahkan kaumnya untuk mengerjakan sholat sesuai denzakat harta gan ajarannya, dan menganjurkan jihad untuk melawan musuh-musuh agama mereka serta memerintahkan mereka dan memerintahkan mengeluarkan zakat harta benda untuk membantu orang-orang lemah."
Sekian, Wallahu'allam bisowab...
Post a Comment for "KISAH NABI IDRIS A.S"